Friday, September 28, 2007 |
Episode Mimpi |
Semalam, saya bermimpi tentang seseorang. Yang pastinya, saya bermimpi ketika saya tidur, karena secara logika, kita ndak akan mungkin mimpi kalo ndak tidur. Kecuali mimpi di siang bolong. Dan untunglah mimpi saya bukan di siang bolong, karena saya mengalaminya di malam hari. Oke, kembali ke topik mimpi saya. Seseorang yang saya impikan ini adalah seorang sejabat (a.k.a teman)laki-laki, yang terlintas dalam pikiran saya aja ndak pernah. Dalam arti lain, dia ini hanya sejabat sambil lalu. Yang hanya saya tahu nama dan wajahnya saja. Rumahnya dimana, hobinya apa, penyanyi favoritnya siapa, dia suka dangdut atau malah benci, suka pedes apa ga. Smua tentang dia secara mendalam saya ndak tau blas! Apa lagi dalemannya. Eits..ndak usah mikir saru dulu gitu dong..Maksud saya ya perasaan dalam hatinya, gitu loh... Tapi anehnya, di dalam mimpi saya itu, saya diajak maen ke rumahnya. Rumahnya guede...luas..adem..deket banget sama laut, tapi juga deket banget sama langit. Itu keanehan yang pertama. Selanjutnya, disana, di dalam rumah dia, dan masih di dalam mimpi saya, saya menemukan berjuta-juta...ah berlebihan..berlembar-lembar kertas bertuliskan puisi romantis. Dan dia bilang, "Ya, disinilah biasanya saya menulis puisi tentang kamu. Disinilah tempat pemujaan saya terhadapmu." Hmm..dan inilah keanehan kedua. Dan keanehan yang ketiga, disitu dia menyatakan perasaannya yang terpendam terhadap saya. Senang? Melayang? Terharu? Jujur, iya, saya merasakan itu di mimpi saya. Dan ini yang paling aneh, saya mengalami mimpi itu dua malam berturut turut. Iya, 2 malam berturut turut..!!! Aneh kan..? "Biasa aja kali mbaakkk..." Meskipun ceritanya tidak sama persis, tapi tokoh dan topiknya masih sama. Buat saya itu aneh. Dan saya masih ga ngerti apa maksudnya. Saya pernah bertanya sama 2 orang temen saya. Yang pertama jawab pernah, dan bilang "Saya juga sempat memikirkan arti mimpi itu, tapi cuma 1 hari, hari berikutnya, saya sudah lupa tuh.Lagipula itu hanya bunga tidur ko." Temen saya yang satunya bilang, tidak pernah, dan malah bertanya saya mimpi sama siapa. Duh mas, padahal yang saya butuhkan adlah jawaban, kira-kira kenapa ya saya bisa mimpi seperti itu? Ada yang tahu ga jawabannya?Labels: My Life, Pemikiran Mendalam |
posted by Maruria @ 6:37 AM   |
|
|
Saturday, September 22, 2007 |
Episode Posesif |
Kalau sudah masuk bulan puasa jadi ingat lagi sama kamu. Kamu yang (katanya) sayang sama aku, kamu yang (kayaknya) perhatian, kamu yang ga pernah marah, kamu yang kutungguin waktu sekarat di meja operasi. Di bulan puasa, tujuh tahun yang lalu, kamu bilang, "Kita putus yah..Aku ga mau pacaran sekarang ini.Pacaran itu dosa. Ga ada dalam Islam. Kamu bisa ngerti kan?" Iya, aku mengerti. Meski dengan menahan tangis, aku menganggukkan kepala yang rasanya ko berat banget buat digerakkan. Dan kau pun tersenyum. Senyum yang biasanya menyejukanku, tapi kali ini terasa menyakitkan. Hatiku patah. Hancur. Tapi aku rela, demi niat sang kekasih untuk menjadi lebih baik. Muslim yang kaffah. Tapi ternyata dalam prakteknya sulit sekali untuk tidak memikirkan keindahan masa-masa yang kita lewati. Sulit untuk melupakan keberadaanmu yang meskipun jauh, tapi kamu selalu ada disini, di hatiku, menguasai sepenuhnya seluruh ruang di dalamnya. Yang tak bisa kutepiskan meski aku sudah menjalin kasih dengan yang lain. Mereka tak sama denganmu. Meski kucari sosok dirimu pada yang lain, tapi mereka tetap bukan kamu. Aku ingin kamu.
Kau torehkan sekali lagi luka di hatiku. Kau timbulkan sekali lagi perih yang tak tertahan. Kala kuketahui, ternyata kau malah menjalin kasih dengan yang lain, setahun setelah kita pisah. Mana komitmenmu yang dulu? Katanya ga mau pacaran? Katanya ga ada pacaran dalam Islam? Lalu yang kamu lakukan itu apa namanya? Apa itu muslim kaffah? Ternyata alasanmu hanya bull shit..!! Aku marah! Aku kesal! Tapi kenapa aku tak bisa membencimu? Kenapa? Kamu itu ga layak untuk dicintai! Kamu ga layak untuk diharapkan! Tapi kenapa aku masih mengharapkanmu? Kenapa aku selalu ingin bersamamu? Kenapa????!!!!!
Dan selama tujuh tahun ini pula, aku terus mengharap kau kembali padaku. Tinggalkan saja kekasihmu itu. Aku yang pertama mencintaimu, menyayangimu, menjagamu. Jadi aku yang berhak atasmu!! Posesif? Tidak, aku tidak posesif, aku hanya ingin kau menjadi milikku. Kau yang menorehkan luka terdalam di hatiku, tapi entah kenapa aku masih mencintaimu. Apa betul, cinta itu buta?? Mungkin, aku memang buta.
Postingan ini terinspirasi oleh seorang kawan. Dude..you must move forward. She's not worthed.
Labels: Dangerous Mind, Love, My Life |
posted by Maruria @ 10:31 PM   |
|
|
Episodes of My Journey | Blogger Templates by Gecko & Fly.
No part of the content or the blog may be reproduced without permission.
Learn how to Make Money Online at GeckoandFly
First Aid and Health Information at Medical Health
|