Kalau sudah masuk bulan puasa jadi ingat lagi sama kamu. Kamu yang (katanya) sayang sama aku, kamu yang (kayaknya) perhatian, kamu yang ga pernah marah, kamu yang kutungguin waktu sekarat di meja operasi. Di bulan puasa, tujuh tahun yang lalu, kamu bilang, "Kita putus yah..Aku ga mau pacaran sekarang ini.Pacaran itu dosa. Ga ada dalam Islam. Kamu bisa ngerti kan?" Iya, aku mengerti. Meski dengan menahan tangis, aku menganggukkan kepala yang rasanya ko berat banget buat digerakkan. Dan kau pun tersenyum. Senyum yang biasanya menyejukanku, tapi kali ini terasa menyakitkan. Hatiku patah. Hancur. Tapi aku rela, demi niat sang kekasih untuk menjadi lebih baik. Muslim yang kaffah. Tapi ternyata dalam prakteknya sulit sekali untuk tidak memikirkan keindahan masa-masa yang kita lewati. Sulit untuk melupakan keberadaanmu yang meskipun jauh, tapi kamu selalu ada disini, di hatiku, menguasai sepenuhnya seluruh ruang di dalamnya. Yang tak bisa kutepiskan meski aku sudah menjalin kasih dengan yang lain. Mereka tak sama denganmu. Meski kucari sosok dirimu pada yang lain, tapi mereka tetap bukan kamu. Aku ingin kamu.
Kau torehkan sekali lagi luka di hatiku. Kau timbulkan sekali lagi perih yang tak tertahan. Kala kuketahui, ternyata kau malah menjalin kasih dengan yang lain, setahun setelah kita pisah. Mana komitmenmu yang dulu? Katanya ga mau pacaran? Katanya ga ada pacaran dalam Islam? Lalu yang kamu lakukan itu apa namanya? Apa itu muslim kaffah? Ternyata alasanmu hanya bull shit..!! Aku marah! Aku kesal! Tapi kenapa aku tak bisa membencimu? Kenapa? Kamu itu ga layak untuk dicintai! Kamu ga layak untuk diharapkan! Tapi kenapa aku masih mengharapkanmu? Kenapa aku selalu ingin bersamamu? Kenapa????!!!!!
Dan selama tujuh tahun ini pula, aku terus mengharap kau kembali padaku. Tinggalkan saja kekasihmu itu. Aku yang pertama mencintaimu, menyayangimu, menjagamu. Jadi aku yang berhak atasmu!! Posesif? Tidak, aku tidak posesif, aku hanya ingin kau menjadi milikku. Kau yang menorehkan luka terdalam di hatiku, tapi entah kenapa aku masih mencintaimu. Apa betul, cinta itu buta?? Mungkin, aku memang buta.
Postingan ini terinspirasi oleh seorang kawan. Dude..you must move forward. She's not worthed.
Labels: Dangerous Mind, Love, My Life |
Loh bukannya si pangeran berkuda putihnya lagi ada di kalimantan??
Mungkin memang cinta itu buta.. atau cuman kita yang ngga mau buka mata kalau ada orang2 yang jauh lebih indah diluar sana?
tujuh taun?? udah lama banget ya bu..